Karena sudah punya anak perempuan, inginnya sih nanti Insya Allah anak kedua jenis kelaminnya laki-laki.
Nah, mulailah cari info kiat-kiat biar bisa hamil anak laki-laki. Namanya juga ikhtiar. Lalu saya ingat, dulu pernah wawancara dokter kandungan soal ini waktu masih jadi jurnalis kesehatan. Oke, saya coba jabarkan ulang ya.
Yang saya wawancara adalah dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Menurut dia, ada beberapa faktor penentu jenis kelamin janin.
1. Orgasme istri
Salah satu kiat agar bisa hamil anak laki-laki adalah istri harus orgasme duluan. Tapi ini hanya salah satunya, bukan faktor mutlak ya.
Kenapa perempuan harus orgasme dulu? Menurut dr Frizar, saat perempuan mengalami orgasme maka kondisi vaginanya menjadi basa yang menguntungkan bagi sperma Y (pembawa unsur kelamin laki-laki) untuk membuahi sel telur, sehingga anak hasil pembuahannya pun cenderung berjenis kelamin laki-laki.
Sperma Y tidak tahan asam. Saat kondisi vagina asam maka sperma pembawa unsur kelamin laki-laki ini akan mati. Sebaliknya, sperma Y akan lebih aktif saat kondisi vagina basa, yang memungkinkannya untuk berenang menuju sel telur.
Untuk membuat perempuan orgasme terlebih dahulu, dr Frizar menyarankan untuk mengatur posisi bercinta dengan perempuan berada di atas (woman on top). Posisi ini dapat membuat perempuan lebih mudah orgasme.
"Kalau mau lebih cepat panas, (istri) minum kopi sebelum bercinta. Kopi bikin cepat panas, jadi biar gairahnya meningkat," katanya.
Yah dok, saya enggak bisa minum kopi karena punya penyakit mag. Gimana dong? Kalau ternyata orgasmenya susah bagaimana?
Tenang tenang, menurut dr Frizar masih ada cara lain: membilas vagina dengan larutan baking soda sebelum bercinta. Bagaimana caranya? Larutkan baking soda dengan 1 gelas air, lalu dibilas ke vagina.
2. Waktu bercinta
Bila ingin anak laki-laki, sebaiknya aturlah waktu bercinta tepat pada saat masa subur. Kenapa? Saat ovulasi atau masa subur, sperma Y yang kecil dan lincah akan lebih cepat sampai dan membuahi sel telur, sedangkan sperma X (pembawa unsur kelamin perempuan) lebih cepat mati. Karena itu, ketika suami istri berhubungan seksual tepat pada masa ovulasi, bayi yang di kandungan cenderung berjenis kelamin laki-laki.
"Kalau mau anak perempuan, jangan pas ovulasi. 1-2 hari sebelum atau sesudah ovulasi-lah," katanya menjelaskan.
Bagaimana menghitungnya? Ovulasi bisa dihitung 2 minggu atau 14 hari sebelum haid. Bila menginginkan anak laki-laki, sebaiknya berhubungan badan 14 hari sebelum haid. Sedangkan jika ingin anak perempuan, hubungan seksual bisa dilakukan 14 plus minus 2 hari sebelum haid.
3. Makanan
Makanan yang dikonsumsi juga dapat memengaruhi suasana asam-basa vagina, yang berpengaruh pada sperma mana yang dapat bertahan hidup dan membuahi sel telur, apakah sperma X atau Y.
"Kalau mau anak cowok, ibunya banyak makan seafood dan daging. Kalau mau anak cewek, banyakin makan kacang-kacangan," kata dr Frizar.
Kenapa bisa begitu? Saat banyak mengonsumsi daging, suasana vagina akan menjadi basa, yang menguntungkan bagi sperma Y untuk membuahi sel telur sehingga anak hasil pembuahannya pun cenderung berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, konsumsi kacang-kacangan bisa membuat vagina menjadi asam yang meningkatkan peluang sperma X untuk pembuahan.
Jadi begitu ya. Selamat berikhtiar :)
Comments
Post a Comment