Saya pertama kali kenalan dengan kuliner Makassar waktu masih kuliah di Yogyakarta. Jadi di daerah Krasak, Kota Baru, ada yang namanya Asrama Mahasiswa Sulawesi Selatan. Nah, asrama ini juga buka lapak makanan-makanan khas Makassar. Yang saya ingat ada coto, es pisang ijo dan es pallu butung. Saya sering mampir ke sini karena menurut saya rasanya sungguh nikmat, rempahnya bikin nagih. Kalau bulan puasa pembelinya sampai antre-antre.
Setelah kerja di Jakarta, saya juga beberapa kali mengajak pacar (sekarang jadi suami) makan coto atau es pisang ijo. Tapi di Jakarta saya belum ketemu tempat makan makanan khas Makassar yang enak.
Mungkin semacam takdir, saya dulu beberapa kali dapat tugas liputan ke Makassar (dan kota di Sulawesi lainnya). Dan kalau ke Makassar rasanya kurang afdal kalau tidak wisata kuliner.
Sekarang saya sudah hampir dua tahun tinggal di Makassar. Berbagai makanan khas sini sudah saya cicipi. Tapi baru kali ini sempat menulis soal kuliner.
Jadi menurut saya, ada lima makanan khas yang enak dan wajib dicoba kalau main ke Makassar:
1. Coto Gagak
Ada banyak warung coto di sini, tapi yang menurut saya paling enak adalah Coto Gagak.
Coto Gagak bukan coto yang isinya daging burung gagak ya, hahaha. Namanya diambil dari nama jalan tempat si warung berada, tepatnya di Jalan Gagak no 27, Makassar.
Warung makan ini tidak terlalu besar dan jauh dari kesan modern. Ada dua jenis ruangan disediakan, ber-AC dan kipas angin. Saat masuk ke dalam terlihat meja panjang dengan kursi-kursi plastik. Bahkan saya juga bisa melihat langsung bagaimana coto diracik karena dapurnya menyatu dengan ruang makan.
Meski kecil tapi warung makan ini tak pernah sepi pembeli. Cari parkiran di sini juga cukup sulit.
Dan hanya dengan harga Rp 20.000 saya sudah bisa menyantap coto yang katanya paling nikmat se-Makassar ini. Pembeli bisa pilih isi cotonya, bisa daging saja, dicampur jeroan, atau bagian-bagian sapi tertentu. Agar lebih kenyang, disediakan buras atau ketupat yang harganya Rp 1000 per bungkus. Dan sebagai pelengkap bisa menambahkan sendiri jeruk nipis, sambal, dan kecap. Yummy! Kuah rempahnya sungguh gurih nikmat. Saya bukan ahli masak jadi tidak tahu apa saja bumbu coto enak ini. Tapi yang jelas saya sangat menikmati makanan ini.
2. Pallubasa Serigala
Berbeda dengan coto yang sudah terkenal se-Indonesia, sepertinya belum banyak tempat makan di luar Sulawesi yang menyajikan pallubasa. Jadi kalau Anda sedang berkunjung ke Makassar, makanan satu ini wajib dicoba.
Ini makanan dari daging serigala? Hahaha bukan ya. Lagi-lagi nama tempatnya diambil dari nama jalan warung makan berada. Pallubasa merupakan makanan khas Makassar yang berbahan dasar daging sapi. Kuahnya juga kaya rempah, tapi berbeda dengan coto. Kuah pallubasa berisi parutan kelapa goreng, yang membuatnya makin gurih.
Isiannya hampir sama dengan coto, daging sapi, jeroan, atau otak. Kalau saya, lebih nikmat rasanya bila ditambah kuning telur mentah.
Satu mangkok pallubasa tanpa tambahan dibanderol Rp 20.000. Jika ingin kenyang ya tambah saja nasi atau buras.
3. Sop Konro Karebosi
Makassar memang tak bisa jauh dari daging. Satu lagi makanan berbahan dasar daging sapi yang siap menggoyang lidah, yaitu konro. Ada sop konro dan konro bakar. Karena coto dan pallubasa sudah berkuah, jadi saya lebih memilih konro bakar.
Konro bakar merupakan olahan iga sapi pilihan yang disiram dengan kuah kacang khas Makassar. Meski tak pesan sop, pengunjung tetap diberi semangkuk sop kaldu yang rasanya sangat gurih.
Warung makan Sop Konro Karebosi terletak di Jalan Gunung Lompobattang. Nama Karebosi diambil dari nama alun-alun Kota Makassar, yang dulunya merupakan tempat pertama warung ini berdiri. Kini tempat makan istimewa milik Haji Hanafi ini sudah bergeser tidak jauh dari Lapangan Karebosi.
Untuk menikmati sepiring konro bakar pengunjung harus merogoh kocek Rp 52.000, sedangkan semangkuk sop konro dihargai lebih murah yaitu Rp 50.000. Harga ini belum termasuk nasi dan tambahan lainnya ya.
4. Es Pisang Ijo RM. Muda Mudi
Saya pertama kali makan di RM Muda Mudi saat hamil dan bulan puasa. Ramainya luar biasa, tempat duduk saja rebutan. Tapi usahanya memang sebanding dengan rasa yang didapat.
Sebuah pisang besar yang dibungkus dengan tepung berwarna hijau ini benar-benar jadi hidangan yang pas untuk buka puasa. Dan karena Makassar merupakan 'rumah' dari es pisang ijo, saat berkunjung ke sini wajib mencoba hidangan otentiknya.
Tapi ini es pisang ijo termahal yang pernah saya makan, seporsi dibanderol dengan harga Rp 25.000. Selain es pisang ijo, ada juga es pallu butung dan jalangkote yang tersedia di warung ini. Jalangkote merupakan kue goreng sejenis pastel yang isinya bihun dan sayuran, yang cocok dimakan dengan sambal cair campuran cuka dan cabai.
5. Pisang Epe
Belum ke Makassar rasanya kalau belum mencoba pisang epe. Makanan ringan ini banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima di sepanjang Pantai Losari, cocok jadi teman kongkow menikmati suasana matahari tenggelam di pinggir pantai.
Pisang epe merupakan olahan pisang kepok bakar yang proses pemanggangannya dengan dijepit. Dalam bahasa Makassar, jepit itu adalah epe. Jadi, pisang epe adalah pisang dijepit.
Yang asli, pisang epe disajikan dengan saus gula merah. Tapi karena mengikuti perkembangan zaman, kini pisang epe disajikan dengan banyak pilihan topping modern, seperti cokelat, keju, stroberi, kacang, kelapa, bahkan durian.
Tak perlu mahal-mahal, seporsi pisang epe bisa dinikmati seharga Rp 10.000 hingga Rp 15.000.
*) Sebenarnya masih ada beberapa makanan enak khas Makassar lagi yang sudah saya cicipi, seperti Mie Titi, Sop Sodara, dan Bakso Ati Raja. Hanya saja sekarang makan di tempat umum sudah semakin repot karena Raina semakin besar, jadi sebelum makan tidak sempat mengambil gambarnya. Nanti tulisannya saya sambung lagi jika fotonya sudah ada :)
Comments
Post a Comment