Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Lampu Biarpet Bisa Bahayakan Kesehatan

Lampu di ruang tamu mulai biarpet, berkedip-kedip pertanda sebentar lagi akan putus. Saya langsung saja mematikannya dan meminta suami untuk mengganti bohlamnya. Yang saya ingat dari dosen fisika citra dulu, lampu yang sudah biarpet bisa membahayakan kesehatan. Maksudnya merusak mata? Bukan itu saja. Lampu biarpet bisa memancarkan sinar-X yang efeknya lebih membahayakan. Itu yang dijelaskan oleh dosen pembimbing skripsi saya, Dr Gede Bayu Suparta, peneliti dan pengajar di Jurusan Fisika Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. "Lampu kedap-kedip akan memancarkan tenaga yang lebih besar ketimbang lampu yang terus menyala. Ini juga berpotensi memancarkan radiasi sinar-X," kata Pak Bayu, begitu saya memanggil beliau. Jadi begini penjelasan fisikanya. Saat lampu berkedip-kedip terjadi peristiwa yang disebut Bremsstrahlung, yaitu istilah dalam bahasa Jerman yang berarti radiasi pengereman. Pada saat lampu mulai menyala, elektron akan bergerak dengan kecepatan energi t

Liputan Paling Berkesan

Hampir dua tahun saya meninggalkan dunia media, yang sudah saya geluti selama 6 tahun. Kangen? Kadang-kadang. Hehe. Apa sih yang paling dikangenin? Liputan tentunya, kalau kangen menulis kan bisa dilampiaskan lewat blog pribadi. Yang seru dari liputan bukan hanya bahan yang didapat, tapi juga cerita perjalanannya, teman liputan, juga kejadian-kejadian yang sebenarnya justru tak mengenakkan. Tak melulu liputan luar kota atau luar negeri sih, liputan lokal di Jakarta juga banyak yang berkesan. Contohnya saat b ertemu pasien yang tenggorokannya bolong karena kanker (akibat rokok), bertemu dengan penderita thalassemia yang seluruh tubuhnya membiru tapi punya segudang cerita inspiratif, bertemu pecandu rokok yang tobat dan akhirnya jadi terapis berhenti rokok, pernah dihubungi dokter yang memohon artikelnya diturunkan karena surat izin praktiknya terancam dicabut gara-gara salah kasih informasi ke media, pernah juga dimarahi lewat telepon oleh produsen rokok elektrik yang nama

Kiat dari Dokter Bagi yang Ingin Hamil Anak Laki-laki

Karena sudah punya anak perempuan, inginnya sih nanti Insya Allah anak kedua jenis kelaminnya laki-laki. Nah, mulailah cari info kiat-kiat biar bisa hamil anak laki-laki. Namanya juga ikhtiar. Lalu saya ingat, dulu pernah wawancara dokter kandungan soal ini waktu masih jadi jurnalis kesehatan. Oke, saya coba jabarkan ulang ya. Yang saya wawancara adalah  dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Menurut dia, ada beberapa faktor penentu jenis kelamin janin. 1. Orgasme istri Salah satu kiat agar bisa hamil anak laki-laki adalah istri harus orgasme duluan. Tapi ini hanya salah satunya, bukan faktor mutlak ya. Kenapa perempuan harus orgasme dulu? Menurut dr Frizar, saat perempuan mengalami orgasme maka kondisi vaginanya menjadi basa yang menguntungkan bagi sperma Y (pembawa unsur kelamin laki-laki) untuk membuahi sel telur, sehingga anak hasil pembuahannya pun cenderung berjenis kelamin laki-laki. Sperma Y tidak tahan asam. Saat kondis

5 Makanan Enak yang Wajib Dicoba Saat Main ke Makassar

Saya pertama kali kenalan dengan kuliner Makassar waktu masih kuliah di Yogyakarta. Jadi di daerah Krasak, Kota Baru, ada yang namanya Asrama Mahasiswa Sulawesi Selatan. Nah, asrama ini juga buka lapak makanan-makanan khas Makassar. Yang saya ingat ada coto, es pisang ijo dan es pallu butung. Saya sering mampir ke sini karena menurut saya rasanya sungguh nikmat, rempahnya bikin nagih. Kalau bulan puasa pembelinya sampai antre-antre. Setelah kerja di Jakarta, saya juga beberapa kali mengajak pacar (sekarang jadi suami) makan coto atau es pisang ijo. Tapi di Jakarta saya belum ketemu tempat makan makanan khas Makassar yang enak. Mungkin semacam takdir, saya dulu beberapa kali dapat tugas liputan ke Makassar (dan kota di Sulawesi lainnya). Dan kalau ke Makassar rasanya kurang afdal kalau tidak wisata kuliner. Sekarang saya sudah hampir dua tahun tinggal di Makassar. Berbagai makanan khas sini sudah saya cicipi. Tapi baru kali ini sempat menulis soal kuliner. Jadi menurut s

Berdamai dengan Dermatitis Atopik Anak

Raina dari bayi merah selalu bermasalah dengan kulit. Waktu umurnya satu atau dua bulan, pertama kalinya di leher dan punggungnya muncul bintil-bintil merah. Menurut dokter, Raina alergi makanan yang dikonsumsi ibunya. Setelah dianalisis kemungkinan dia alergi kacang tanah, jadi saya menghindari kacang tanah waktu itu. Tapi bintil-bintil merah selalu datang hampir tiap bulan, padahal saya sudah menghindari berbagai makanan yang berisiko tinggi alergi. Biang keringat di punggung juga jadi langganan, terutama bila udara lagi panas-panasnya. Dulu saya anggap wajar bayi biang keringat. Tapi kasihan juga dia selalu garuk-garuk, mungkin rasanya juga tidak nyaman. Waktu itu saya hanya mengobatinya dengan berbagai krim atau bedak pereda gatal, juga Lactacyd Baby untuk air mandinya. Hilang sebentar lalu muncul lalu. Biang keringat rasanya tidak pernah benar-benar pergi dari punggung Raina. Jika ada waktu untuk imunisasi saya juga selalu konsultasi dengan dokter anak. Beber

Hati Gembira Main di Pantai Bara

Akhir pekan lalu saya, suami dan Raina liburan singkat ke Pantai Bara, pantai cantik di ujung selatan Sulawesi. Pantai berpasir putih yang terletak di Bulukumba ini berjarak 193 km dari Makassar, bisa ditempuh sekitar 5 jam melalui perjalanan darat. Sebenarnya di Bulukumba yang menjadi primadona adalah Tanjung Bira. Tapi kami lebih memilih Bara karena lebih sepi meski jaraknya lebih jauh dari Bira, pun jalan menuju ke lokasi tidak terlalu mulus. Karena niatnya memang mau liburan dengan mengajak batita jadi saya dan suami memilih pantai yang lebih tenang. Kami berangkat dari Makassar Sabtu sekitar pukul 11. Terlalu siang memang, tapi kami harus menunggu sampai asisten rumah tangga menyelesaikan tugasnya dulu. Sebelum berangkat, paginya suami sudah mengisi bahan bakar mobil, juga persiapan kendaraan lainnya. Kemudian mampir ke rumah makan Padang untuk membeli bekal makan siang. Saya sengaja bawa bekal karena belum tahu tempat makan yang bersih dan enak di sepanjang jalan. Selai