Semenjak hamil, ada banyak perubahan yang saya rasakan. Bukan soal perut membuncit atau lengan yang makin mirip samsak, tapi perubahan emosi. Saya jadi lebih cengeng, gampang menangis. Nonton FTV dengan cerita cemen saja saya bisa menangis tersedu-sedu. Sebelumnya tak pernah begitu. Ah, pengaruh hormon. Nanti setelah melahirkan juga hilang. Pikir saya. Memang benar. Setelah melahirkan saya tidak lagi menangis saat nonton FTV. Tapi 'kecengengan hamil' ternyata meninggalkan warisan. Saya semakin mudah menangis setelah menjadi seorang ibu. Melihat anak sakit, nangis. Anak muntah-muntah karena belum bisa makan telur, nangis. Anak rewel habis imunisasi, nangis. Lelah begadang berhari-hari, nangis. Anak begini nangis, anak begitu nangis. Duhduh... Saya yang dulu (berusaha) tak menangis di depan orang berubah jadi wanita cengeng yang dikit-dikit mewek. Menjadi ibu juga membuat saya tak pernah berhenti khawatir. Dari Raina lahir hingga sekarang umurnya 7 bulan lebih, en
I write better than I talk